sumber : fineartamerica.com |
Sedikit cerita tntang Ayah, menurutku dia adalah sosok pahlawan yang ku idolakan, seperti kalian pernah mengidolakan Superhero waktu kecil, dia adalah sosok yang sempurna. Seperti Superdad yang selalu menggendongku dibelakang, yang selalu menggenggam erat tangan saya dan membawaku terbang.
illustasi : Google.com |
Masa kecilku sangat bahagia, dengan ayah ibu, dan keluarga kecil kami. Kami selalu tertawa ketika menonton acara TV yang lucu bersama diruang keluarga, kami selalu menghabiskan weekend dengan hal hal yang menyenangkan.
ilistrasi : http://www.carmelcountryhighlands.com/ |
Hari berganti hari aku naik ke kelas 2 SD, aku mulai merasakan ada hal yang berbeda pada ayahku. Ayah tak lagi mengetuk pintu sambil bilang "haloo ayah pulang ! " Ayah tak lagi mengajakku ketempat tempat seru untuk mengisi weekend-weekend kami, Ayah selalu pulang dengan raut muka yang sangat letih, aku tau ayah capek, tapi ini bukan ayah, ayah selalu tersenyum ketika melihatku sepulang kerjanya, tapi sekarang ayah berbeda, ayah bukan ayah yang dulu.
Aku terus mencari jawaban, kenapa ayah berubah, aku terus mencari alasan kenapa ayah terlalu sibuk, smpai aku berpikir "apakah aku yang salah ? maafkan aku ayah"
Pagi itu, aku berniat untuk meminta maaf kepada ayah, mungkin karena aku yang terlalu manja, selalu menyusahkan dia, selalu membuatnya suntuk dirumah, aku ingin meminta maaf ketika ayah bangun tidur nanti.
"Lohh ? ayahh... ?" ayahku tidak ada dikamarnya, aku bingung, apakah ayah pergi pagi buta ini ? sampai aku tak tau ? aku sungguh menyesal. Dan aku berniat menunggui ayah pulang kerja, setelah aku jg pulang sekolah. Berkali kali aku tengok pintu teras rumah, belum ada tanda-tanda ayah pulang, sampai larut malam pun ayah belum juga pulang, aku mulai khawatir, sungguh-sungguh khawatir sampai-sampai aku tertidur diruang keluarga.
Aku bingung kenapa ayah tak pulang-pulang, ayah marah padaku, "maafkan aku ayah, aku menyesal"
Hari demi hari,,, aku hidup tanpa ayah dirumah. aku sedih, aku selalu murung, aku selalu tanya kepada ibuku, "Ayah kemana buk?" Ibuku selalu diam, tertunduk oleh pertanyaanku.
Sampai pada suatu hari, ayahku pulang, bukan sifatnya yang dulu yang ia bawa, tapi justru kata perpisahan yang menyakitkan bagiku. Ayahku pergi ke luar negeri, entah apa yang ada dipikirannya ayah pergi tinggalkan aku demi alasan sebuah nafkah yang tiada arti bagiku kecuali ayah kembali. Aku menangis meratapi kepergian ayahku... tapi ayah tak hiraukan itu. ayah pergi sembari membawa koper besarnya.
Hari demi hari kulalui tanpa ayahku, aku benar-benar mengalami masa-masa yang buruk tanpa ayah.
Sampai ku beranjak remaja, aku mulai berpikir ayah adalah orang lain bagiku, sekarang dia adalah masa lalu, ayah kejam tak pernah kembali, itu yang berada di pikiranku waktu itu. Apabila rindu padanya, aku hanya bisa meratapi "apa salahku ? maafkan aku yang tak sempurna, ayah. hingga kau meninggalkanku. maafkan aku"
Sampai pada suatu hari, aku duduk dikelas 2 smp, tak pernah kupikirkan, ayahku pulang, dia seakan memelukku melepas rindu. Aku menghindarinya, dia memang ayahku, tapi seakan dia adalah orang asing bagiku, dia oranglain, yang belum pernah kutemui. "maaf ayah, aku tidak mau terlarut sedih terus menerus karenamu" Namun kami tetap hangat mengobrol, bagaimna sekolahku, bagaimana keadaanku. Aku bersyukur ayah selalu sehat. :)
Ayahku pergi lagi,,, sampaaaii sekarang... aku menulis ini, aku tak tau ayahku ada dimana, aku tak tau keadaan dia bagaimana, aku tak tau semuanya.. tapi aku akan terus mencarimu ayahh :')
Dengar2 kabar bahwa ayahku mempunyai anak perempuan, seumuran adekku sekarang. Ayah ibuku memang sudah berkeluarga masing2, menjalani hidup masing-masing, dan aku bahagia dengan keluarga baruku. Keluarga ini tak jauh dari keceriaanku dlu waktu aku kecil :')
Mereka adalah adik-adikku... namanya Attaya dan Aldafa, aku yakin kelak suatu saat nanti mereka bakalan jadi pelindung kakak perempuannya. Jadi peran ayah bagiku,
Aku bahagia dengan keluarga kecil ini. Aku selalu berharap, ayahku juga bahagia dengan keluarganya sekarang, dan doaku slalu menyertaimu, Ayahh :')
Trimakasih untuk kenangannya waktu kecil dlu, terimakasih telah merawatku waktu kecil dlu, terimakasih ayah, karena didikanmu, :')
No comments:
Post a Comment