Monday, 28 November 2011

Tinggalkan 3 Mitos Ber-Social Media! (Untuk Menunjang Karir)

Diakui dengan makin maraknya social media, manfaat terdekat bagi para praktisi HR dan profesional muda adalah bagaimana menemukan pekerjaan secara cepat dan tepat. Toh begitu, masih banyak para pencari kerja merasa takut atau justru bingung bagaimana mengoptimalkan potensi dirinya melalui social media.

Ukuran jarak dan waktu kini benar-benar bukan menjadi kendala untuk saling berkomunikasi. Kemudahan beragam gadget dan smartphone yang terkoneksi dengan internet dan beragam aplikasi ke social media, memungkinkan orang mencari talent yang beredar di pasar atau pun hanya sekadar mencari-cari informasi.

Tak disangkal, kemudahan teknologi inilah yang benar-benar bisa mendekatkan Anda kepada pekerjaan impian. Dengan catatan Anda tahu mengelolanya. Menurut Joshua Waldman, author of Job Searching with Social Media For Dummies, ada tiga mitos tentang jaringan online yang dapat menjaga serta memberi kesempatan untuk memajukan karir Anda.

Mitos 1: Jaringan online adalah ancaman untuk jaringan “nyata”

Sebenarnya, bila dilakukan dengan benar, jaringan online bisa memperkuat dan meningkatkan hubungan secara personal. “Jika Anda menemukan koneksi melalui social media, tindaklanjuti dengan mengundang mereka untuk minum kopi atau makan siang. Percakapan online memang lebih murah dan lebih cepat, tapi untuk kualitas hubungan yang lebih baik gunakan pertemuan offline, atau gunakan keduanya,” imbuh Joshua.

Jaringan Mitos 2: Informasi pribadi tidak aman jika menggunakan social media.

Terlepas Anda suka atau tidak, Anda memiliki jejak digital. Percayalah, ada cara bagi orang untuk menemukan beberapa hal yang sangat pribadi tentang Anda, bahkan jika Anda tidak pernah menyalakan komputer sekali pun. Joshua melihat masalah sebenarnya adalah ketakutan. “Eksekutif takut untuk terkoneksi, ada yang takut ID-nya dicuri, atau yang lain hanya tidak suka gagasan berbagi begitu banyak tentang diri mereka sendiri,” tuturnya.

Joshua mengingatkan, jika Anda benar-benar berpikir tentang hal itu, bagaimanapun, posting pendidikan dan pengalaman kerja di LinkedIn, sebenarnya tidak jauh berbeda saat Anda melamar pekerjaan apapun! Dalam kasus ini, beberapa orang luar akan mempelajari lebih lanjut tentang Anda, melihat-lihat resume, bahkan mereka akan dengan gampang memiliki alamat Anda!

Tak kalah penting, lanjut Joshua, bukan lagi rahasia umum kalau sosial media adalah posting konten Anda secara sukarela. “Jadi jangan konyol untuk membagikan hal-hal yang bersifat confidential, seperti nomor jaminan keamanan sosial, tanggal lahir atau jadwal ketika Anda akan berlibur.”

Jaringan Mitos 3: Jaringan tidak diperlukan karena resume saya cukup baik.


Tentu saja resume belumlah cukup. Bahkan, saat Anda berada pada titik di jaringan yang tidak pernah dibahas soal resume sekali pun. Anda mungkin tidak perlu lagi untuk mengisi aplikasi, tetapi semua keputusan perekrutan saat ini didasarkan pada nilai yang Anda dapat tambahkan ke perusahaan. Social media memungkinkan Anda untuk benar-benar menunjukkan apa yang bisa Anda bawa ke meja, baik sebagai sebuah blog, contoh kerja virtual dan bahkan termasuk timeline Twitter Anda. Jika Anda termasuk penganut paradigma lama tersebut, Joshua secara singkat menyarankan, keluar dan ber-social media-lah! (rudi@portalhr.com)

Sumber

No comments:

Post a Comment