Dunia Balap adalah olah raga yang penuh dengan resiko, banyak sekali resiko yang selalu dapat terjadi di dalam dunia balap.
Berikut 10 Kecelakaan yang terjadi di arena Balap ;
1.Ayrton Senna (Formula 1, 1994)
Pebalap  ini punya nama lengkap Ayrton Senna da Silva. Pria ini merupakan  pebalap paling tersohor di masanya. Ia 3 kali jadi jawara kejuaraan  Formula 1. Sebuah polling tahun 2009 atas para pembalap Formula 1, para  kru, dan pekerja menyebut Senna sebagai pebalap terbesar di arena  Formula 1. Musim balap tahun 1994 merupakan tahun yang tak terlalu baik  bagi Senna. Meski memegang pole position di 2 seri balap pertama, Senna  gagal di seri balap kedua. Ia memimpin balapan di sirkuit Imola Grand  Prix San Marino setelah pebalap lain menyupir mobil dengan kikuk akibat  kematian Roland Ratzenberger di sirkuit yang sama sehari sebelumnya.  Tapi, Senna kemudian kehilangan kendali. Mobilnya keluar jalur dan  menabrak dinding pembatas dengan kecepatan 135 mil per jam. Kemudinya  menghujam helm-nya membuat tulangnya patah. Ironisnya, tim penyelamat  menemukan bendera Austria tergulung di mobilnya. Senna berencana  mengibarkan bendera itu untuk menghormati Ratzenberger. Saat pemakaman,  rival Senna, Alain Prost hadir bersama 3 juta warga Brasil. Pemerintah  Brasil bahkan menetapkan 3 hari berkabung nasional atas kematian Senna  yang tragis.
2.Dale Earnhardt (NASCAR, 2001)
Dale Earnhardt disuka sekaligus dibenci banyak orang. Pria yang mempunyai Julukan “The Intimidator” ini dipercaya akan melakukan apa saja demi memenangi balapan, termasuk mengintimidasi pebalap lain. Namun, tak diragukan, Earnhardt pebalap NASCAR paling sukses dengan rekor 76 juara lomba dan 7 kali gelar kejuaraan sepanjang kariernya yang penuh persaingan sengit. Saat lomba Daytona 500 pada tahun 2001, Earnhardt memulai lomba dengan percaya diri dan rileks. Earnhardt memimpin lomba membelakangi pebalap lain. Hingga, saat tiga putaran terakhir terjadi tabrakan beruntun. Entah kenapa, mobil Earnhardt berbelok. Bagian kiri belakang mobilnya menyentuh mobil lain. Saat itu, mobil Earnhardt kehilangan kendali. Mobilnya kemudian ditabrak tepat di pintu kemudi, membuatnya membentur dinding pembatas dengan hidung mobil duluan yang menghantam. Dengan kecepatan 160 mil per jam tabrakan itu berakibat fatal. Earnhardt dinyatakan meninggal sehari setelah lomba.
3. Pierre Levegh (Le Mans, 1955)
Pierre  Lavegh, aslinya seorang supir pabrik Mercedes-Benz, memimpin balap  mobil Le Mans sehari penuh pada 1955. Mendadak, sebuah mobil lain  melambat menghalangi jalurnya. Mobil Levegh tak bisa menghindari  tabrakan. Tabrakan terjadi begitu dahsyat. Mobil Levegh melenting ke  udara jatuh ke dekat penonton. Sebagian reruntuhannya menimpa penonton.  Tanki bahan bakar yang penuh kemudian memicu api berkobar. Akibatnya,  tak hanya mobil yang terbakar, melainkan juga penonton. Di hari naas  itu, 11 Juni 1955, Levegh tewas bersama 83 penonton lain, serta 120  orang lainnya luka. Tragedi balapan Le Mans tahun 1955 itu  disebut-sebut  kecelakaan yang nyaris mematikan olah raga balapan.  Mercedes-Benz tak ikut kerjuaraan balap hingga pertengahan tahun  1980-an. Akibat kejadian itu, pemerintah Jerman, Perancis, Swiss,  Spanyol, Spanyol, dan sejumlah negara lain melarang kejuaraan balap  hingga keamanan ditingkatkan. Banyak perubahan yang dilakukan usai  kecelakaan itu seperti penggunaan sabuk keselamatan.
4. Bruce McLaren (Formula 1, 1970)
Meski  ia tak pernah memenangi kejuaraan Formula 1 sekalipun, pebalap asli  Selandia Baru ini nama yang berpengaruh di jagat balap mobil. Dia  mendirikan Bruce McLaren Motor Racing Ltd. Pada tahun 1963, tim balap  yang hingga kini masih ada dengan nama Team McLaren. Dia meninggal pada  tahun 1970 saat mobil Can-Am-nya mengalami tabrakan di sirkuit Goodwood, Inggris. Saat itu ia tengah menguji mobilnya yang kemudian tak terkendali saat kecepatan tinggi hingga menabrak bunker flag station.
5. Joe Weatherly (NASCAR, 1964)
Pebalap Joe Weatherly dikenal sebagai “The Clown Prince of Racing—Pangeran Badut Arena Balap” karena 3 alasan.
1) Dia pernah latihan pakai kostum Peter Pan
2) dia suka mengolok-olok pebalap lain, dan
3) dia pesta semalam suntuk dengan pebalap lain.
Meski  nyentrik dan berperilaku seperti badut, Weatherly seorang pebalap  jempolan. Selama 12 tahun kariernya di lomba balap NASCAR, Weatherly  menang lomba 25 kali berturut-turut. Namun, pada 19 Januari 1964,  Weatherly tewas di putaran ke-5 kejuaraan balap 1964 di arena Riverside  International Raceway. Saat tabrakan, kepalanya membentur dinding  pembatas, dan ia mati seketika.
6. Eddie Sachs (Indianapolis Racing, 1964)
Serupa Joe Weatherly,  pebalap Eddie Sachs juga tak kalah nyentrik. Ia balapan dengan potongan  buah lemon terlilit di lehernya (untuk alasan, hanya ia yang tahu).  Sachs menjuarai berbagai lomba balap mobil di AS dan beberapa kali  menjuarai Indianapolis 500.  Kejadian naas hari itu berlangung saat  seorang pebalap baru, Dave McDonald kehilangan kendali di lap ke-2.  Mobilnya tergelincir dan membentur dinding, memicu ledakan akibat  percikan api pada bensin. Mobil MacDonald yang terbakar kemudian kembali  ke jalur. Saat itulah, mobil Sachs tak bisa menghindari tabrakan dan  memicu ledakan kedua. MacDonald dan Sachs tewas dalam kecelakaan itu.
7. Dan Wheldon (Indy 300, 2011)
Pebalap Inggris Dan Wheldon meninggal dunia setelah mobilnya mengalami kecelakaan maut di sirkuit Las Vegas Motor Speedway, Las Vegas, AS,  Minggu, 16 Oktober silam.  Wheldon terlibat pada kecelakaan melibatkan  15 mobil di lap ketigabelas, mobil balap Townsend Bell yang  dikemudikanya melayang ke atas dan hancur berantakan di lintasan sirkuit  akibat tabrakan hebat dengan beberapa mobil balap lain. Upaya  menyelamatkan jiwanya dengan menerbangkan dengan helikopter ke rumah  sakit University Medical Center di Las Vegas gagal, Wheldon diumumkan  meninggal dunia akibat luka parah beberapa saat setelah tiba di rumah  sakit.  Prestasi Wheldon selama hidupnya menjadi juara Indianapolis 500 dua  kali, 2005 dan 2011 tepat pada ulang tahun lomba Indy 500 yang ke-100.  Wheldon juga menjadi juara umum Indy Car Championship Series 2005.
8. Mark Donohue (Formula 1, 1975)
“Captain Nice” demikian julukan bagi Mark Donohue. Ia dikenal lewat kejuaraan balap Can-Am Championship tahun 1973 saat ia memenangi semua seri balapan hingga ia dijuluki “The Can-Am Killer”.  Tak hanya itu, pengalaman balapnya merentang mulai dari menjuarai  Indianapolis 500 (1972), menang balap NASCAR di Riverside dan berlomba  untuk tim Penske Racing di Formula 1. Namun, di tengah musim balap  Formula 1 tahun 1975, saat berlatih sebelum lomba seri balap Grand Prix  Austria, Donohue mobil yang dikemudikannya mengalami kecelakaan akibat  gagal ban. Mobilnya meluncur bebas ke pagar pembatas. Kepalanya  membentur ke kayu papan iklan. Donohue mengeluh sakit kepala dan  kemudian keadaannya makin memburuk. Ia dilarikan ke rumah sakit esok  harinya, mengalami koma, dan kemudian meninggal.
9. Roland Ratzenberger (Formula 1, 1994)
Tragedi kecelakaan yang merenggut nyawa Roland Ratzenberger kurang diperhatikan setelah sehari kemudian, pebalap Ayrton Senna juga meninggal di arena balap yang sama, sirukit Imola di San Marino, Italia. Ratzenberger meninggal akibat kecelakaan saat babak kualifikasi di Imola. Saat itu, mobilnya mengalami kerusakan sebelum lap terakhir, tapi Ratzenberger memilih meneruskan lomba demi memastikan posisinya di lomba. Namun, ia tak bisa mengendalikan laju mobilnya saat sayap depan mobilnya rusak. Alhasil, ia gagal melaju di tikungan dan mobilnya menghantam dinding pembatas dengan kecepatan 195 mil per jam. Esok harinya, di sirkuit yang sama, Senna meninggal. Pemakaman Ratzenberger dihadiri Presiden Formula 1 Max Mosley yang kemudian mengatakan, “Roland dilupakan. Jadi saya datang ke pemakamannya karena semua orang datang ke pemakaman Senna. Menurut saya, pemakaman Roland sama pentingnya.”
10. Gilles Villenueve (Formula 1, 1982)
Gilles Villenueve adalah pebalap kebanggaan Kanada. Kariernya bermula di  Quebec sebagai sopir truk salju dan lalu meningkat jadi pebalap Formula  Atlantic. Ia memenangi kejuaraan Formula Atlantic di Kanada dan AS pada  1976, dan langsung ditawari jadi pebalap tim McLaren tahun 1977. Ia  kemudian pindah ke tim Ferrari pada 1978 dan selama kariernya yang  singkat, ia memenangi 6 seri balap dan menjadi juara dua selama  kompetisi. Pada 1982, Villenueve melakukan kualifikasi untuk Grand Prix  Belgia di sirkuit Zolder saat ia menabrak sebuah mobil yang melambat dan  membuat mobilnya melenting kencang dengan kecepatan 120 hingga 140 mil  per jam. Mobilnya lalu menghujam dan terguling-guling. Villenueve  terlempar dan tersangkut di pagar. Sebuah sirkuit di Kanada, Ile  Notre-Dame Montreal mengubah namanya jadi sirkuit Gilles Villenueve  setelah insiden itu sebagai tanda penghormatan.
No comments:
Post a Comment