Monday, 16 January 2012

5 Tips Strategi Brand Produk


Iseng-iseng saya coba googling topik tentang strategi branding. Akhirnya saya temukan artikel dari salah satu blogger. Yuk kita implementasi strateginya

Strategi Menciptakan Merek

Salah satu strategi menjual yang dianggap prestisius dan sangat efektif adalah menciptakan brand. Mengapa begitu penting? Karena selain sebagai identitas produk, brand juga akan menumbuhkan loyalitas konsumen. Biasanya bila seseorang sudah cocok dan akrab dengan suatu brand, dia tidak akan mudah berpaling pada brand lain. Selain itu, bagi sebagian orang, brand juga seringkali dianggap sebagai identitas dirinya.

Namun, kecocokan tentu tak hanya berasal dari nama, tetapi juga kualitas produk, pelayanan yang memuaskan, dan harga yang reasonable. Semakin banyak konsumen yang merasa puas dengan kualitas produk, maka semakin tinggi nilai jual sebuah brand.

Simpel dan Bermakna

Berdasarkan salah satu hasil survei marketing, masyarakat berusia muda cenderung lebih memilih menggunakan produk dengan nama brand asing atau pun yang terkesan asing. Namun, tak berarti nama-nama yang terkesan lokal juga tak dilirik, lho. Terpenting, pilihlah nama yang simpel, agar mudah diucapkan dan diingat. Selain itu, ada baiknya memilih nama brand yang memiliki arti tertentu. Bila tak ingin repot, Anda juga bisa menggunakan nama Anda menjadi nama brand, seperti yang dilakukan brand-brand ternama, seperti Yves Saint Laurent dan lainnya.

Gunakan Logo

Ciptakanlah sebuah logo visual yang sesuai dengan produk dan brand produk Anda. Logo ini dapat membantu brand yang Anda ciptakan terkesan lebih mewah dan istimewa. Dengan logo, Anda dapat membentuk sebuah komunikasi melalui tanda yang mudah dimengerti dan diingat oleh setiap orang tanpa batasan bahasa. Inilah yang nantinya akan menjadi identitas produk Anda.

Menyasar Target Market

Hal lain yang tak kalah penting adalah menentukan target market, yakni siapa sasaran utama Anda. Bila Anda memilih target market menengah ke atas, tentu image yang mesti dibentuk adalah sebuah produk mewah. Herry Soebhiantoro, Associate Training Facilitator di Lembaga Management FEUI, pada kesempatan Workshop Inspirasi Wirausaha dari majalah Femina di Sari Pan Pacific (18/7), menekankan pentingnya penentuan target sasaran. Seringkali para pelaku usaha kecil menengah (UKM)) bingung menentukan target sasarannya. Seringkali mereka terjebak ingin memuaskan klien yang mewah, sekaligus ingin melayani klien yang ekonomis dengan harga menengah.

Padahal, kedua pasar ini sulit digabungkan. Ketika Anda ingin mengejar target pasar kelas atas, Anda harus pasang harga tinggi dengan kualitas sangat baik. Sementara sebaliknya, jika ingin mengejar konsumen yang amat kritis untuk mendapatkan harga murah, maka juallah produk dengan harga murah, namun kualitas bisa diturunkan. Jika Anda berusaha berada di tengah-tengah, ini hanya akan menyusahkan Anda. Si target pasar yang kelas atas, umumnya gengsi untuk membeli barang murah, karena terbiasa dengan brand-brand bermerek. Sementara yang kelas menengah ke bawah, cenderung mencari yang mereknya biasa, asal murah. Tentukan pasar Anda siapa, dari sana akan lebih mudah meneruskan promosi dan nilai tambah produk Anda ketimbang saingan.

Promosi Sesuai Sasaran


Setiap pengusaha tentu ingin produknya menjadi pembicaraan dan dipuji banyak orang. Tetapi, bagaimana bisa dibicarakan bila tak ada yang mengenal produknya? Trik yang selalu digunakan oleh para marketer adalah dengan teknik promosi. Bukan sembarang promosi, melainkan promosi yang tepat sasaran. Pilih orang-orang yang berpengaruh di kelompoknya untuk mengenal produk Anda. Beri dia sampel gratis atau ajak dia mencoba produk Anda. Bila ia menyukainya, dengan mudah produk Anda akan dikenal luas. Selain itu, Anda pun perlu menggelar event khusus untuk memperkenalkan brand Anda, dengan beberapa tips berikut:

*Mendompleng ketenaran

Salah satu cara termudah agar produk Anda segera dilirik konsumen adalah membuat produk Anda digunakan oleh selebriti atau public figure saat acara pesta atau event sosial lainnya. Karena biasanya apa yang dikenakan oleh public figure akan segera menjadi perhatian banyak orang. Di sinilah kesempatan Anda untuk memperkenalkan brand sekaligus membentuk brand image. Ini bahkan akan lebih efektif dari sekadar memajang produk Anda di etalase toko.

*Pengenalan produk

Sebagai produk dengan brand baru tentu belum banyak dikenal orang. Pada saat merilis produk tersebut ke pasar, ada baiknya Anda menjelaskan secara detail kepada para calon customer tentang produk tersebut, dari bahan baku, proses pembuatan, hingga manfaatnya. Jangan lupa, paparkan juga keunikan dan keunggulan yang dimiliki brand Anda.

*Berteman dengan media


Anda tahu, kan, media memiliki efek sangat besar untuk memengaruhi penilaian masyarakat? Jadi, jangan hanya duduk berdiam diri dan berharap media akan mencari Anda. Kirimkan press release dan contoh produk atau undangan untuk menghadiri peluncuran produk. Bila perlu, Anda juga bisa meminjamkan beberapa produk untuk mendapat review khusus dari media.

*Pelayanan khusus

Sebuah brand berkualitas biasanya selalu memiliki customer VIP. Berikan pelayanan khusus, karena mereka inilah yang biasanya menjadi orang pertama yang bersedia membeli produk Anda. Anda bisa menjalin komunikasi dengan cara selalu mengirimkan informasi tentang desain atau produk terbaru Anda. Entah itu dengan kartu member, milis khusus, atau SMS info. Buat mereka merasa dihargai.

*Bangun sinergi

Ikutlah program afiliasi atau kerja sama dengan produk atau brand lain. Misal, dengan membeli produk Anda, maka pembeli akan mendapatkan potongan harga untuk produk B dari brand lain. Atau cara lain, bergabunglah dalam event-event besar di kota Anda sebagai sponsor. Makin sering Anda ikut event, maka makin cepat brand Anda dikenal.

Saingan? No Problem

“Persaingan itu diperlukan untuk kita selalu bisa berinovasi dan menguntungkan konsumen,” ujar Herry. Selain itu, persaingan membuat kita dan si pesaing berlomba-lomba memperbaiki kekurangan dari produk atau jasa. Jika Anda menyasar kepada konsumen kelas atas, maka Anda bisa mencoba untuk bermain dan menambahkan di nilai tambah (added value) produk. Nilai tambah ini, jelas Herry, bisa didapat dari tiga hal, yakni lewat content (performa produk), context (presentasi atau kemasan, layanan, desain interior, atau suasana), dan infrastructure (kemudahan akses).

Misal, jika Anda memiliki salon, sementara ada pesaing di lingkungan yang sama, Anda bisa mencoba menambahkan nilai tambah pada suasana atau hadiah kepada pelanggan. Ciptakan suatu keunikan dari produk atau jasa Anda yang tak ada di produk pesaing. Jangan lupa untuk terus mengevaluasi ulang hasil promosi dan branding yang sudah Anda lakukan secara berkala. Perhatikan cara yang Anda lakukan, apakah sudah sesuai target market atau belum, agar brand Anda bisa terus sukses.

SUMBER

No comments:

Post a Comment