Thursday, 7 June 2012

SALES FUNDAMENTAL ENERGIZER

Kali ini saya coba sharing bagaimana menganalisa Sales Fundamental secara sederhana dan cepat.

Sebelum menganalisa, perlu diketahui dulu beberapa point dalam Sales Fundamental (di setiap perusahaan beda istilah saja )

1. Call : diartikan kunjungan outlet/toko. Artinya adalah jumlah kunjungan team penjualan/ team sales terhadap outlet/toko. Misal : dalam 1 hari Salesman mengunjungi 40 toko untuk menawarkan produk.

2. EC : (Effective Call) diartikan kunjungan outlet/toko yang menghasilkan traksaksi penjualan atau si toko beli barang dari team sales. Misal : dari 40 toko yang dikunjungi Salesman dalam 1 hari, 35 toko membeli barang dari kita dan 5 toko lagi tidak beli. Jadi EC nya adalah 35.

3. EA : (Effective Account) diartikan jumlah outlet/toko yang menghasilkan transaksi dalam satu bulan. Misal : Salesman punya 400 daftar outlet/toko yg harus dikunjungi dalam satu bulan, berapa kali pun transaksi dihitung 1 setiap outletnya. Outlet/toko A dikunjungi 4 x dalam satu bulan, setiap dikunjungi selalu melakukan transaksi, maka salesman tersebut dalam satu bulan terhadap outlet A adalah dapat EC = 4, EA = 1

4. Volume : diartikan jumlah rupiah hasil transaksi dengan outlet/toko. Misal : Salesman mengunjungi 40 outlet/toko di hari Senin, 35 melakukan transaksi dengan total hasil penjualan adalah Rp. 12.500.000,-. Berarti volumenya di hari Senin tersebut adalah Rp. 12.500.000,-

Oke sekarang kita akan menganalisa bagaimana mengetahui penyebab point-pont Sales Fundamental diatas tidak bisa tercapai :

Penjelasan Problem :

1. Personil
: masalahnya terletak pada personil salesnya
2. BD Target : masalahnya terletak pada Break Down Target yg kurang tepat, atau bahasa sederhananya membuat target salesnya kurang tepat
3. RPS : masalahnya terletak pada Retail Performance Standard, atau bahasa sederhananya salesman hanya menjual item itu-itu  saja padahal item lainnya banyak. Cuma tidak ditawarkan.
4. TTM : masalahnya terletak di Teritorial Management, atau bahasa sederhananya pengaturan area atau pemetaan area penjualannya kurang tepat
5. Call Plan : masalahnya terletak di rencana kunjungan, atau bahasa sederhananya salesman tidak merencanakan kunjungan ke outlet dengan tepat.
6. Matrix : masalahnya adalah terletak di pengaturan kunjungan setiap harinya, atau bahasa sederhananya mengatur jumlah outlet potensi dan letaknya kurang tepat
7. Saya : masalahnya terletak di Anda (pimpinan team sales) yang mengatur segala proses penjualan. 

Dengan mengetahui titik permasalahan sales, semoga mendapatkan solusi yang jitu. 

Semoga Bermanfaat

No comments:

Post a Comment