Sunday, 29 April 2012

Cerpen : "Sebenarnya Hidup Ini Indah"



Seorang gadis kecil yang duduk disamping taman itu, terlihat murung
sepertinya menangis...
padahal disampingnya terdapat mainan2 dan bunga2 yang indah
mengapa dia sedih???
aku tak mengerti dan mulai mencoba mendekatinya
"hei,, nak kenapa??, mana teman2mu??"
hanya gelengan kepala bukti jawabannya...
"ehm,,,! kok sendirian??!"
gadis itu hanya diam tanpa menatapku..
ditangannya terdapat coklat dan permen yang sebagian sudah termakan
Aku ingin tau sebenarnya ada apa dan kenapa..
tapi dia pun tidak merespon pertanyaanku..
aku tinggalkan saja dia disini sendiri..
dua langkah meninggalkan gadis kecil tadi
tiba tiba dia berkata sesuatu
"apakah kau pernah merasa tak dibutuhkan??"
suaranya lirih dan sedikit tak jelas karena mungkin dia menangis
"merasa tak dibutuhkan??," aku memperjelas apa yang dia tanyakan kepadaku.
sambil duduk disebelahnya
"sebenarnya bukan merasa tidak dibutuhkan, tetapi aku pernah merasa terbuang!"
dia mulai menatapku...
terlihat air matanya yang belum kering membasahi pipi meronanya.
"Iya,, aku pernah merasa terbuang, bukan merasa lagi. tetapi memang iya. aku dibuang!"
aku mulai mendekat dan tersenyum padanya.

"sebelumnya aku ingin menanyakan, sebenarnya kenapa kau ini nak?"
coklat dan permen yang berada ditangannya dilemparnya
aku tau dia sedang kesal, tetapi entah kenapa
Tiba-tiba dia menangis dan berkata
"aku bukan siapa2 lagi., dulu aku orang, sekarang aku bukan orang!"

"kenapa kau berpikiran seperti itu??!, ehm.,kuceritakan kepadamu banyak orang mengira hidupku ini
penuh kasih sayang, hidupku ini enak, dan hidupku ini mudah dalam segala hal!. tetapi mereka tidak tau
apa yang aku rasakan. mereka tidak mengerti betapa berlawanannya apa yang mereka kira
dengan apa yang aku rasakan!"
kini dia mulai berusaha mengelap air matanya walau hanya dengan tangan
sambil menatapnya aku berkata,,
"aku pernah merasa terbuang ketika mereka kira hidupku penuh kasih sayang, aku pernah merasa lapar
ketika mereka kira hidupku banyak makanan, dan aku pernah merasa dikhianati ketika mereka kira hidupku penuh perhatian."

"orang tuaku tidak pernah memikirkan aku, sekalipun tidak pernah memikirkan, apakah aku sudah makan??, apakah aku
sudah mandi?? berkali2 aku dikecewakan olehnya, berkali kali kata dan perbuatan yang berkhianat muncul. aku tak mengerti
karna mungkin waktu itu aku masih seumuran kamu..!, aku tau kamu mengalami hal yang sama denganku kan?"
tanyaku sambil mengambil coklat yang sebelumnya dibuang ditanah itu

dia mengangguk dan berkata
"ceritaku hampir sama denganmu,, orangtuaku meninggalkanku, aku merasa aku ini bukan siapa2
yang tak seorangpun membutuhkan aku,, aku berpikir sekarang aku juga tidak membutuhkan siapa2,, hanya boneka ini temanku!
hanya taman dan bangku disinilah aku sekarang..!"

aku berdiri dan berkata "begitukah??, sekarang berpikirlah bahwa kau masih beruntung!"
"dari dulu aku merasa aku tidak ditakdirkan lahir, aku tak pernah beruntung!"
jawabnya dengan meneteskan air mata.
"dulu aku tidaklah seberuntung dirimu, kau beruntung kau masih hidup!?, kau beruntung kau masih punya boneka sebagai
temanmu, dan taman yang indah ini sebagai tempatmu sekarang,,
dulu ketika aku masih seumuran kau, aku pernah mencoba untuk mengakhiri hidupku,, dan aku merasa tak punya apa2 lagi,
mereka kira aku ini hidup mewah dirumah megah dan indah..mereka salah..,aku disekap, diruangan pengap yang sempit
tanpa makanan dan ketika malam aku kedinginan, tak ada teman yang menemaniku,.
orangtuaku sibuk dengan urusannya,,, dan ketika mereka pulang barang2 dirumahku pun menjadi sasaran amarah ayahku
sedangkan ibuku setiap malam mabuk2an dengan teman2 prianya,,'begitupun ayahku yang pulang pergi membawa wanita jalang.
sudah kucoba beberapa cara untuk mengakhiri hidupku...!"

"tetapi seseorang membuatku berpikir lain,, dia yang membuatku memaknai hidup, dia yang membujuku ketika aku ingin bunuh diri
dia yang membuatku tersenyum seperti sekarang ini,, sekian lama aku hidup dalam sepi..
sekarang aku ingin terus bersamanya, orang yang mendampingi hidupku, kau tau arti seorang sahabat yang sebenarnya?
dialah yang membuatku seperti sekarang ini, dialah yang membuatku bisa bercerita kisahku kepadamu, karna dialah
aku bisa tersenyum dan memberi arti hidup seperti sekarang ini,,,dulu dia yang membuatku berhenti mencoba bunuh diri.
dialah seorang sahabat,, dia selalu ada,,!"

"kau lihat rumah itu???, itu rumahku sekarang!, kau mau mampir,,?
sekalian aku antar kau kesuatu tempat,,!tempat dimana aku dan dia bisa bertemu,,!" kataku sambil mengajaknya.
aku dan gadis kecil itu berjalan menuju rumahku, yang memang jauh lebih kecil dari rumah orang tuaku
tetapi lebih indah dan damai menurutku,,
didepannya terdapat sungai kecil yang memang untuk sumber kehidupanku sehari2.
dan kebun yang sempit disamping rumahku,
ku bawa dia keliling2 rumahku yang jelek tetapi menurutku indah dan megah karna sesuatu yang indah berada didalamnya
sampai pada suatu tempat yang membuatku bercerita lagi kepadanya.
"tempat inilah yang bisa membuatku bertemu dengan seseorang yang merubah hidupku, seseorang yang bernama sahabat,,
dia yang aku ceritakan tadi,orang yang sangat berarti dalam hidupku,,!" kataku sambil menunjukan kepadanya sebuah batu
indah yang penuh dengan bunga,. "betapa bersyukurnya aku mempunyai seorang yang dapat mengertiku, dan dapat memahami aku
mungkin dia sudah tidak seperti dulu lagi, mungkin dia tak bisa mendampingiku seperti dulu,, aku menganggapnya dia masih ada!"
kataku sambil mengusap nisan seorang sahabat dan menghiasinya dengan bunga2an disekitarnya,,.

"Kau lihat orang yang duduk dikursi depan rumahku itu??, dia juga orang yang membuatku merasa berarti,..
hanya dia dan sahabatku yang dapat membuatku hidup seperti sekarang ini,,. dia yang mendampingi hidupku untuk selamanya.
dia suamiku,, aku menikah 2 tahun yang lalu,, tetapi dia hanya mampu duduk dikursi dan sekali kali berdiri dengan bantuanku..
tetapi dia sangat berharga bagiku,, kata2nya mendorongku untuk dapat menjalani hidup sebaik mungkin.."

"terima kasih!!!kau membuatku merasakan hal yang berbeda sebelumnya!"
kata gadis kecil itu sambil menghapus air matanya.
"berterima kasihlah kepada orang2 disekitarmu, maupun dirimu sendiri...!aku hanya ingin berbagi cerita saja,,
oh ya boleh tau namamu nak?"
"namaku Jasmine!"
"ehm,,kau tau,, sesuai namamu, aku ingin kau seperti bunga melati ini" kataku sambil mengambil beberapa bunga melati.
"Bunga melati ini memang kecil,, tetapi wanginya dapat menyebar dan memberi manfaat disekitarnya,, warnanya putih
polos, dan suci..!"
kumelihat gadis kecil yang tak menangis lagipun kini aku senang..





No comments:

Post a Comment